Pagi Keramat



Pagi ini merupakan pagi keramat buatku, udah telat bangun, gak  sholat subuh malah sampe tempat kerja ada adegan yang tak tak terdug, sebenernya dibilang bertengkar enggak juga, Cuma ada kesalah pahaman aja antara aku dan temen kerja yang satu divisi dengan ku, masalahnya salah jadwal kerja, hari ini jadwalnya aku memang masuk pagi, tapi tadi malam temen aku  nelpon kalau dia minta masuk pagi juga, aku kesel banget lihat tingkahnya. Aku udah ikuti apa yang dia mau.. terus tiba-tiba minta change aja, kemarin-kemarin dah aku ikuti kemauannya karena aku tahu dia emang sibuk ujian, jadi aku  maklum dan ngerti, tapi kemarin dia bilang kalau kuliahnya udah libur, jadi ngapain hari ini dia minta jadwal masuk pagi. Padahal dia sendiri kemarin yang bilang kalau hari jumat sampe minggu dia minta masuk sore, maksudnya  apaan sih?? Emang yang punya kepentingan dia aja,?? sampe2 aku harus ngikuti jadwal dia... hello.. kita tuh sama-sama karyawan disini.
Kalau emang lu ada jadwal kuliah hari ini dan masuknya jam 4 gue bersedia lembur kok bahkan kalau lu gak bisa hadir sekalipun no problem, gue bisa masuk sampe closing. Itu karena gue profesional sama kerjaan. Dan gak mementingkan diri sendiri.
Terus ngapain juga cowok lu sok ikut-ikutan, emang dia tau apa masalahnya, sok sentimen lagi ,kalau gue pagi-pagi dibilang marah-marah, asal lu tau gak ada ekspresi marah sedikitpun diwajah gue pagi ini,  gue itu paling anti kalau pagi udah gak enak hati apalagi marah-marah. Sumpah ! itu gak gue banget, gue Cuma bicara tegas, biar lu gak semena-semena sama gue. Bedain ya antara marah dengan bersifat tegas.
Jujur, gue kecewa banget pas cowok lu ngatain gue kaya gitu. next, kalau ngomong pakai aturan donk, pakai otak kalau ngomong. Jangan asal nyablak. Nih hati coyy bukan BATU.
Dari kemarin gue selalu kena imbas dari hasil  kerjaan lu, kerjaan lu yang gak beres tapi gue yang kena ceramah dari bos. Tapi tunggu aja masanya. Yang baik akan terlihat dan yang buruk akan terbongkar. gue yakin Allah lebih tau tentang apa yang sebenernya terjadi, lagian gue sekarang udah tenang karena tadi pas gue kesel gue sempatin buat basuh muka gue dengan air wudhu kemudian gue sholat Dhuha. Rasanya gue adem banget, rasanya hidup gue ada yang jamin. Dan gue yakin bahwa setiap permasalah pasti ada jalan keluarnya.  Selesai sholat Akhirnya gue berbesar hati  buat membenahi permasalahn yang terjadi, gue samperin dia buat nanya laporan yang berantakan. Gue mencoba buat lebih profesional , mengenyampingkan masalah yang menurut gue Cuma masalah sepele. Disini gue kembali belajar untuk lebih dewasa dalam menghadapi  masalah.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takdir

Gambar
Aku sadar betul betapa sakitnya memendam perasaan ini, tapi akan jauh lebih sakit jika pada akhirnya kamu tahu dan tetap tak memilihku. sebab barangkali takdir sudah menunjukkan jalan hidup yang harus kamu  jalani. jika sautu saat nanti kamu mulai berfikir apa yang takdir tunjukkan itu salah, cobalah resapi kembali orang-orang yang pernah berada disekitarmu dulu. barangkali kamu akan menemukanku. walaupun ku tahu, jarak yang kuciptakan cukup untuk membuatmu tak mengenalku sekalipun. sedikitpun. tapi jika akhirnya kamu menemukanku, bersegeralah. aku (masih) disini menunggumu. ~RI
Baca selengkapnya

Hafidzah Impian

Gambar
“Untuk apa? Gak penting hafal Al-Qur’an. Yang harus dilakukan itu banyak-banyak berdoa, bukan ngafal...” sepenggal kata-kata bapakku yang hingga kini masih mendenging ditelingaku ketika aku bilang kebeliau kalau aku sudah hafal   Al-qur’an satu juz. Hah, seketika itu hatiku terasa dicekam benda tajam yang mencengkeram semua sisi dalam organ perasaanku. Entah mengapa aku langsung syok.. tak lama setelahnya, aku menarik diri dari hadapan bapak, aku tak sanggup menahan gejolak perasaan yang kian membuncah. Aku memilih melarikan diri kekamar sembari merebahkan kepalaku dibantal empuk sambil memeluk boneka beruang, kini giliran mataku yang berbicara. Mulutku tak sanggup berkata apa-apa lagi, setelah aku berusaha membela diri serta menjelaskan keutamaan Al-quran kepada bapak, namun belum selesai aku menjelaskan ia langsung menyangkal perkataanku. Tak sadar seperempat bagian bantal yang kupakai sudah basah kusup oleh air mataku. Saat itu aku tak berharap apa-apa selain mendoakan supaya
Baca selengkapnya

Majulah, Arungi Samudera Rumah Tangga

Gambar
Namaku Nana. Umurku diatas 25 tahun. Selain kuliah, aku juga kerja sebagai Administrasi kantor disebuah perusahaan swasta. Aku perantau yang sengaja keluar kota untuk menambah pengetahuan, ilmu dan juga pengalaman. meski aku kuliah, aku tak pernah merepotkan orangtuaku dalam pembiayayaannya, karena dari gaji yang kuterima aku sanggup untuk membayar semua biaya kuliah dan kehidupanku selama diperantauan. Kota yang ku tuju sebenarnya tidak terlalu jauh dari kampungku, dari tempat dimana orangtuaku tinggal. jaraknya hanya berkisar 3 jam perjalanan menggunakan bus. Aku menikmati setiap perjuangan yang kulalui. meski aku seorang wanita, aku tak ingin ada seseorang yang menganggapku lemah. kegiatanku full sekali, apalagi saat ini aku berada disemester tingkat akhir, banyak tugas yang harus ku kerjakan, ditambah lagi tugas-tugas dari kantor tempat kerjaku. semua ku lalui dan berusaha memberikan yang terbaik disetiap pekerjaan yang ku lakukan. Siang itu aku lelah sekali, setelah dilan
Baca selengkapnya